Rabu, 02 November 2011

mentukan ukuran klep in

Air index

Waktu itu dikuitip langsung aja buku graham bell (sangat popular di Indonesia) dan sepertinya jawaban saat itu cukup memuaskan sang penanya (maklum dikutip dari AG Bell)

Tetapi jawaban saya justru tidak memuaskan saya sendiri, karena sepertinya tidak seperti itu.

Jadi mulailah riset dilakukan dan singkat cerita inilah hasilnya dalam bentuk rumus yg agak rumit tapi sebenernya gampang kalau dah biasa

Ada angka index yg ditemukan dari riset tersebut, diebut air speed index (Ai)

Angka nya mulai dari 24 sd 35 , 24 adalah mewakili air speed yg terendah dan 35 mewakili air speed tertinggi.

Untuk keperluan harian / ekonomis angka Ai yg dipakai adl angka diatas 30 jadi 31 sd 35
Sedangkan untuk keperluan race / street performance angka Ai yg diapakai adl 24 sd 30

Untuk keperluan race dibagi 3 yaitu,
Matic Ai = 27 sd 30
Bebek Ai = 25 sd 28
Mesin tegak Ai = 24 sd 27

Rumusnya adl
((Sqrt atau akar dari ( cc : Ai x 100 : 3.14))x2)+3
cc adalah CC mesin ; misal 125 cc dan Ai adalah Air speed index
Contoh : mesin 125 cc untuk keperluan harian maka Ai yg dipakai kita pilih 33 maka besar klep in nya
(Akar dari (125 : 33 x100 : 3.14) x2)+3
125 : 33 = 3.7878 ;
3.7878 x100 =378.8;
378.78 : 3 = 120.63;
akar dari 120.63 = 10.98;
10.98 x 2 = 21.96;
21.96 +3 = 24.96 atau dibulatkan jd 25mm

Jadi untuk keperluan harian motor 125 cc cocoknya pakai klep in 25mm

Tapi kalau motor pengen lebih irit lagi maka Ai yg dipakai 35

Kalau pengen untuk kebut2 an di jalan atau di sirkuit gg senggol; misalnya matic kita pakai Ai 29
(Akar dari (125 : 29 x 100 : 3.14))x2+3 = 26.43 atau dibulatkan jd 26.5

Kalau misal motor matic yg sama pengen buat race di sentul kecil maka kita pakai Ai 27
(akar dari (125 : 27 x 100 : 3.14))x2+3 = 27.3 dibulatkan jadi 27.5

Kalau misal motor bebek 127cc untuk sirkuit dadakan / gg senggol kita pakai Ai 28
Maka (akar dari(127 : 28 x 100 : 3.14))x2+3 = 27
Sedangkan motor yg sama untuk sentul besar maka kita pakai Ai 25
Jd (akar dari (127 : 25 x 100 : 3.14))x2+3 = 28.5

Kesimpulan dari riset , semakin rendah angka Ai maka hasil test dynonya makin gede HP nya tetapi didapat pd rpm yg lebih tinggi sedangkan sebaliknya angka Ai yg tinggi makin rendah hasil dynonya tetapi peaknya didapat lebih cepat.

Ai yg tinggi lebih irit/ ekonomis dipemakaian BBm dan juga lebih lincah sedangkan ai rendah boros bbm

Rumus diatas juga membuktikan kegalauan kenapa kok motor yg hpnya gede di dyno pas di track gak bisa menang, ternyata karena susah dikendalikan dan kurang lincah malah selalu hilang waktu di tikungan. Tetapi kalau di sentul gede motor dengan ai rendah, mantap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar